Halaman
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
73
Bab 5
Kebugaran Jasmani
Pada pelajaran kelima ini kamu akan belajar hal-hal berikut.
Tes Kebugaran Jasmani
Sebelum mengakhiri pelajaran kelima, kamu harus mencoba
menjawab soal-soal pengembangan kompetensi.
Sumber:
bp1.blogger.com
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
74
Kata Kunci
Kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan,
circuit training
.
Motivasi Pembelajaran
Pelajarilah materi kebugaran jasmani dalam buku ini dengan sungguh-
sungguh sehingga kalian dapat melakukan latihan kekuatan, daya tanah,
kecepatan, dan kelincahan dengan teknik yang benar dan dapat
mengombinasikan dan memvariasikan dengan baik.
Lari 60 meter
Kelentukan
Daya ledak
Lari 2,4 km
Kekuatan otot tangan
Bentuk latihan kekuatan
Bentuk latihan kelentukan
Bentuk latihan kelincahan
Bentuk latihan kelincahan
Bentuk latihan daya tahan
(cardio vaskuler)
Kebugaran jasmani
Tes kebugaran jasmani
Hakikat kebugaran
jasmani
Peta Konsep
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
75
Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh melakukan adaptasi
pada pembebasan fisik terhadap pekerjaan sehari-hari tanpa menim-
bulkan kelelahan yang berarti. Untuk itu kebugaran jasmani mutlak
dibutuhkan guna mendukung kerja yang optimal, efektif, dan efisien
tanpa kelelahan yang berarti.
Kebugaran jasmani merupakan cerminan utama kebugaran se-
seorang dalam keadaan keseluruhan. Jadi yang nampak pertama dalam
kesegaran atau kelelahan seseorang pada penampilan jasmaniah.
Untuk memelihara kebugaran jasmani ini perlu dilakukan latihan
jasmani yang meliputi kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan
dan lain-lain dengan aktivitas senam, renang, bersepeda,
jogging
,
lari.
Kebugaran jasmani selalu menjadi tujuan utama setiap orang
karena dengan status kebugaran jasmani yang baik pekerjaan sehari-
hari akan berjalan dengan baik pula.
Kebutuhan jasmani dapat dicapai dengan latihan yang teratur dan
terprogram serta ditunjang dengan istirahat dan gizi yang memadai.
Ade Rai salah satu tokoh binaragawan Indonesia yang memiliki
status kebugaran jasmani, selain itu beliau juga memiliki keindahan
otot tubuh yang baik.
Semua ini berkat latihan terpadu yang dengan tekun serta berlatih
keras akhirnya menjadi salah satu atlet binaragawan terbaik di Indo-
nesia dan sekaligus sekarang menjadi pelatih atau instruktur.
Bab 5
Kebugaran Jasmani
Gambar 5.1
Ade Rai
Sumber:
http://
img.kapanlagi.com
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat mempraktikkan gerakan-gerakan dalam
pencak silat dengan teknik yang benar dan memperhatikan nilai-nilai sportivitas.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
76
1. Hakikat kebugaran jasmani
Kebugaran jasmani merupakan kesanggupan/keadaan
seseorang untuk melakukan aktivitas jasmani sehari-hari tanpa
kelelahan yang berarti. Adapun kebugaran jasmani merupakan
pendukung dari semua kegiatan fisik serta menentukan optimal
kerja seseorang.
2. Bentuk-bentuk latihan kekuatan
Dalam melatih kekuatan biasanya ada 4 otot besar yang dilatih
yaitu meliputi otot lengan, tungkai, perut, dan punggung. Latihan
ini dapat dilakukan dengan cara sendiri maupun berpasangan
dengan alat maupun tanpa alat. Bentuk-bentuk latihan kekuatan,
antara lain sebagai berikut:
a. Melatih kekuatan otot perut dengan
sit up
.
b. Melatih kekuatan otot punggung dengan
back up.
c. Melatih kekuatan otot kaki dengan mengangkat beban sambil
naik turun bangku.
d. Melatih kekuatan otot tangan dengan
push up
.
3. Latihan kekuatan otot punggung, perut, otot kaki, dan
tangan
a. Kekuatan otot lengan (
push up
)
1) Sikap awal
Tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus ke belakang,
ujung kaki bertumpu pada lantai. Kedua tangan di samping
dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua siku
ditekuk.
Gambar 5.2
Bentuk-bentuk latihan kekuatan.
Marilah kita pelajari latihan kekuatan, kelincahan, kelentukan,
kecepatan, keseimbangan, daya tahan, kardiovaskuler secara teratur
agar mendapat derajat kebugaran jasmani yang baik.
A. Kebugaran Jasmani
Info Olahraga
Olahraga untuk ke-
bugaran bertujuan untuk
meningkatkan kebugar-
an fungsional tubuh
seseorang dalam men-
jalankan aktivitas sehari-
hari.
Untuk menjaga kebu-
garan tubuh, seseorang
harus menjaga kebu-
garan tubuh, seseorang
harus melakukan aktivi-
tas olahraga secara be-
nar dan teratur, misalnya
dengan melakukan se-
nam atau aerobik secara
teratur.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
77
2) Gerakan
Angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus,
badan dan kaki merupakan satu garis lurus.
3) Gerak lanjut
Badan turunkan kembali dengan jalan membeng-
kokkan kedua siku, badan dan kedua kaki tetap lurus
dan tidak menyentuh lantai.
b. Kekuatan otot perut (
sit up
)
1) Sikap awal
Tidur telentang kedua lutut ditekuk dan kedua tangan
diletakkan di belakang kepala.
2) Gerakan
Badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk,
kedua tangan tetap berada di belakang kembali.
3) Gerak lanjut
Perlahan-lahan turunkan badan hingga posisi badan
tidur telentang.
c. Melatih kekuatan otot perut,
sit up
sambil menangkap
bola yang dilempar teman 10 kali.
Gambar 5.4
Latihan kekuatan
otot perut.
Gambar 5.3
Latihan kekuatan
otot lengan (
push up
).
Gambar 5.5
Latihan kekuatan otot punggung.
Gambar 5.6
Latihan kekuatan otot
kaki dengan gerakan
squat jump
.
d. Melatih kekuatan otot punggung,
back up
, sambil menangkap
bola yang dilempar teman 10 kali.
e. Melatih kekuatan otot kaki naik turun anak tangga 10 kali.
f. Melatih kekuatan otot tangan, melakukan
push up
sambil
tepuk 10 kali.
g. Latihan kekuatan otot kaki dengan
squat jump
. Latihan ini
dilakukan secara bertahap, yaitu 10 kali, 15 kali, dan 20 kali.
Dari tahap ke tahap berikutnya diselingi istirahat ±30 detik.
4. Bentuk-bentuk latihan kelentukan
Latihan kelentukan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
kelentukan dinamis dengan gerakan yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam posisi bergerak. Adapun kelentukan statis
dilakukan dengan gerakan diulang-ulang dalam posisi diam.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
78
b. Kemudian, miringkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 × 4
hitungan).
c. Anggukkan kepala ke bawah dan ke atas (2 × 4 hitungan).
d. Tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 × 4 hitungan).
e. Lakukan berulang-ulang.
Gambar 5.8
Latihan kelentukan otot leher.
Gambar 5.9
Latihan melenturkan sendi dan
otot pinggul
Gambar 5.7
Bentuk-bentuk
latihan kelentukan
Latihan kelentukan, antara lain sebagai berikut.
a. Mencium lutut dari sikap duduk dengan paha dan kaki
tetap menempel pada lantai. Lakukan 10 kali hitungan.
b.
Split
atau membuka kedua kaki selebar-lebarnya hingga
punggung menempel pada lantai, tahan sampai 10 kali
hitungan.
5. Latihan kelentukan (Fleksibelitas) otot leher
Tujuannya adalah untuk melatih persendian dan otot
leher ke arah depan dan ke samping.
a. Mula-mula berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka
selebar bahu, kedua tangan di pinggang, dan pandangan
ke depan.
Info Olahraga
Untuk melakukan
kegiatan kebugaran
jasmani harus diperha-
tikan beberapa hal di
antaranya:
1. Sebelum melakukan
bentuk latihan hen-
daknya didahului
dengan pemanasan.
2. Latihan kebugaran
jasmani dilakukan
dari yang teringan
dan meningkat se-
cara bertahap.
3. Frekuensi minimal
4× dalam seminggu.
4. Intensitas latihan
minimal 70%
6. Kelentukan seni pinggul
Untuk melenturkan sendi dan otot pinggul.
a. Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapat-
kan dan kedua tangan lurus di atas kepala.
b. Kemudian, ayunkan kedua belah lengan dari
bawah dengan cara menekukkan lutut
sampai bengkok, lalu dilanjutkan/digerakkan
sampai ke atas kepala.
c. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dari
atas ke bawah dan sebaliknya.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
79
7. Program latihan kelentukan atau fleksibilitas sendi
Kelentukan atau peregangan dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Peregangan statis
Latihan yang gerakannya dilakukan tanpa diulang-ulang.
b. Peregangan dinamis
Latihan yang gerakannya dilakukan dengan berulang-ulang.
Bentuk-bentuk latihan kelentukan sebagai berikut.
a. Melatih kelentukan otot leher, yaitu dilakukan dengan cara
menahan leher ke samping kanan, kiri, depan, dan belakang
serta ditahan sampai 8 hitungan.
b. Melatih kelentukan sendi togok, yaitu dengan tidur telungkup
kemudian diangkat bahu serta kaki secara bersamaan dan
ditahan sampai 8 hitungan.
c. Melatih kelentukan sendi pinggang yaitu berdiri kemudian
miringkan pinggang ke arah kiri dan ke kanan serta tahan
sampai 8 hitungan.
d. Melatih kelentukan sendi lutut yaitu berdiri tekuk salah satu
lutut ke belakang dan tahan sampai 8 hitungan. Latihan ini
dilakukan secara bergantian.
e. Melatih kelentukan pergelangan kaki yaitu berdiri dengan
kedua tangan di pinggang, lakukan berdiri dengan pinggul
telapak kaki bagian luar, dan tahan sampai 8 hitungan.
f. Melatih kelentukan pergelangan tangan, yaitu dengan cara
berdiri kemudian meluruskan kedua tangan dengan jari-jari
yang saling dikaitkan dan tahan sampai 8 hitungan.
8. Bentuk-bentuk latihan kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
aktivitas jasmani dalam waktu sesingkat-singkatnya. Beberapa
bentuk latihan kecepatan antara lain sebagai berikut:
a. Lari interval (
interval training
) menempuh jarak yang relatif
pendek, misalnya jarak 40 cm. Contoh rencana latihan dari
interval menempuh jarak pendek:
1) Jarak tempuh
: 40 meter
2) Waktu tempuh yang harus dicapai
: 6 – 8 detik
3) Pengulangan
: 10 kali
b. Lari akselerasi (
acceleration running
), meliputi:
1) Kombinasi lari pelan (
jogging
) dan lari cepat (
srpint
).
2) Kombinasi lari akselerasi (
acceleration running
)
diselingi lari deselerasi (
deceleration running
).
Contoh rencana latihan lari akselerasi:
a) Lari jarak tempuh: 10 meter terdiri atas 10 meter lari
pelan, 10 meter lari sedang, dan 20 meter lari cepat.
Info Olahraga
Olahraga untuk kese-
hatan bertujuan untuk
meningkatkan derajat
kesehatan jasmani yang
dilakukan mulai dari
pencegahan penyakit,
pengobatan, dan reha-
bilitasi.
Contoh aktivitas
olahraga untuk kese-
hatan ini seperti yang
dilakukan oleh Yayasan
Jantung Indonesia, yak-
ni menyelenggarakan
senam kesegaran jas-
mani untuk menjaga ke-
sehatan jantung.
Banyak kegiatan
olahraga yang dilakukan
masyarakat tidak hanya
bertujuan untuk pening-
katan kesehatan jasmani,
tetapi juga bertujuan un-
tuk mencegah penyakit
tertentu, pengobatan,
dan rehabilitasi atas
penderita penyakit ter-
tentu seperti asma, dia-
betes, dan jantung ko-
roner.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
80
frekuensi gerak kaki. Lari ini lebih baik lagi jika
dilakukan pada saat ada angin dari belakang.
9. Latihan kelincahan (
Agility
)
Gerakan latihan kelincahan di antaranya:
a. Gerakan squat thrust
Cara melakukannya:
1) Posisi berdiri tegak.
2) Hitungan satu jongkok dan kedua tangan di lantai.
3) Hitungan kedua lemparkan kaki ke belakang hingga lurus.
4) Hitungan ketiga tarik kembali kaki dalam posisi jongkok.
5) Hitungan keempat berdiri kembali ke posisi awal.
Gambar 5.10
Lari akselerasi.
b) Waktu tempuh: 8 – 10 detik.
c) Pengulangan: 10 kali.
3) Lari naik dan turun bukit, meliputi:
a) Lari naik bukit (
uphill running
), lari
ini jelas bertujuan mengembangkan
kekuatan otot-otot tungkai.
b) Lari turun bukit (
downhill running
),
lari ini bertujuan melatih kecepatan
Gambar 5.11
Bentuk-bentuk latihan kelincahan.
b. Gerakan skipping
Cara melakukannya:
1) Berdiri dengan membawa tali
dipegang pada kedua ujung.
2) Ayunkan tali ke depan bersamaan
lalu gerakan melompat.
3) Lakukan gerakan ini selama
4 menit.
Gambar 5.12
Gerakan skipping
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
81
10. Latihan daya tahan (
respiratio
-
cardio
-
vasculator endur-
ance
)
Latihan
kardiovaskuler
merupakan latihan untuk menguat-
kan otot jantung dan paru. Latihan ini dapat dilakukan dengan
ciri-ciri gerakan sebagai berikut:
a. Gerakannya melibatkan seluruh otot-otot besar.
b. Gerakannya kontinu dan ritmik.
c. Sifat gerakan aerobik.
d. Frekuensi gerakan dilakukan 3–5 kali per minggu.
e. Volume latihan 20–60 menit.
Adapun gerakan untuk melatih kardiovaskuler dapat dilakukan
di antaranya: lari jarak menengah, jalan cepat, bersepeda, senam
aerobik, renang dan lain-lain.
Latihan ketahanan otot jantung dapat dilatih dengan berbagai
cara di antaranya adalah lari 2,4 km (2.400 m)
a. Teknik dasar lari
1) Gerakan lari
a) Frekuensi gerakan kaki tidak terlalu cepat.
b) Pengangkatan paha tidak terlalu tinggi.
c) Pendaratan telapak kaki diawali dengan sisi luar kaki
bagian tengah.
2) Posisi badan
Agak condong ke depan membentuk sudut kurang lebih
10°.
3) Gerakan tangan
Kedua tangan diayun depan belakang beberapa sentimeter
di atas pinggang.
b. Tujuan lari jarak 2,4 km
1) Dapat digunakan untuk mengetes kemampuan dan
kesanggupan kerja fisik (kebugaran).
2) Dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas jantung dan
paru-paru, bila dilakukan secara baik dan teratur.
c. Tes kebugaran dengan lari jarak 2,4 km dapat dilakukan
sebagai berikut:
1) Sarana
a) Jalur datar dengan jarak 2,4 km.
b) Stop watch atau pengukuran waktu lain yang dapat
mengukur jam, menit, dan detik.
c) Formulir dan alat tulis.
Gambar 5.13
Latihan
daya tahan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
82
2) Persyaratan
a) Tes sebaiknya dilakukan tidak melewati pukul 11.00.
b) Tes dilakukan pada lintasan rata.
c) Tes dilakukan dengan cara berlari, apabila tidak kuat
berlari terus-menerus dapat diselingi jalan kaki ke-
mudian lari lagi.
d) Selama tes berlangsung tidak boleh berhenti/istirahat,
makan/minum.
d. Pelaksanaan
1) Posisi berdiri pada garis start.
2) Pada aba-aba “ya” lari menempuh jarak 2,4 km.
3) Hasil lari dicatat setelah masuk garis finish dalam satuan
menit dan detik.
e. Hasil
Untuk mengetahui klasifikasi kesegaran jasmani/kebugaran-
nya, waktu tempuh dicocokkan dengan tabel norma yang
berlaku menurut kelompok umum dan jenis kelamin.
Tugas
1. Sebutkan unsur-unsur latihan kebugaran jasmani!
2. Apakah yang dimaksud dengan kebugaran jasmani?
3. Jelaskan pengertian dan latihan kekuatan!
4. Apa yang dimaksud dengan kelentukan?
5. Sebutkan dua jenis kelentukan!
6. Jelaskan bagaimana cara melakukan latihan kekuatan otot punggung!
7. Jelaskan bagaimana cara melakukan kekuatan otot perut!
8. Jelaskan bagaimana cara melakukan kelentukan otot leher!
Kegiatan Siswa
Siswa melakukan gerakan
back up
sambil menangkap bola secara berpasangan, salah
satu teman bertugas melempar bola dan satu teman melakukan
back up
sambil
menangkap bola. Dilakukan selama 60 detik.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
83
Tabel Kelenturan
2. Lari 60 meter
a. Tujuannya adalah untuk mengukur kecepatan.
b. Perlengkapannya adalah:
1) Lintasan yang lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak
sedikitnya 60 meter.
2) bendera start, peluit,
stopwatch
, serbuk kapur, formulir
tes, alat tulis, dan nomor dada.
c. Pelaksanaannya sebagai berikut:
1) Siswa (
testee
) berdiri di belakang garis start.
2) Pada aba-aba "bersedia", siswa berdiri dengan salah satu
ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start.
3) Pada aba-aba "siap", siswa mengambil sikap start berdiri,
siap untuk berlari.
4) Pada aba-aba "ya", siswa berlari secepat mungkin menuju
garis finish atau menempuh jarak 60 meter.
Gambar 5.14
Pengukuran kelenturan
No.
Klasifikasi
Pr
estasi Jangkauan Tangan (cm)
1.
2.
3.
4.
5.
Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
Lebih dari 19
10,5 – 19
10,5 – 11,5
6,5 – 10,5
kurang 6,5
B. Tes Kebugaran Jasmani
Tes kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan lari 60 meter
dan baring duduk.
1. Pengukuran kelenturan
Cara melakukannya:
a. Berdiri di atas bangku dengan kedua kaki lurus.
b. Secara perlahan-lahan bungkukkan badan dengan posisi
lengan dan tangan lurus ke bawah menggapai mistar
skala/ukuran.
c. Usahakan agar ujung jari tangan mencapai mistar skala
sejauh mungkin dan pertahankan hingga 5 detik.
d. Lakukan tes ini 3 kali berturut-turut.
e. Bacalah hasil yang dicapai dengan tabel kelenturan
berikut ini.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
84
5) Apabila siswa mencuri start, tidak melewati garis finis,
atau terganggu peserta lain, maka tes harus diulang.
6) Pengukuran waktu mulai dilakukan pada saat bendera
diangkat (saat aba-aba "ya") sampai siswa dapat menca-
pai finis.
d. Penilaiannya sebagai berikut:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk
menempuh jarak 60 meter.
2) Angka dicatat sampai per seratus detik jika
stopwatch
nya
digital dan apabila
stopwatch
nya analog sampai per
sepuluh detik.
3. Tes loncat tegak
a. Tujuan: mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot manusia.
b. Alat/fasilitas: dinding, papan berwarna gelap berukuran (30
× 150 cm) berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung
pada dinding dengan ketinggian 150 cm, dan jarak antara lantai
dengan papan adalah nol, serbuk kapur, dan alat penghapus,
serta formulir pencatat hasil.
c. Pelaksanaan:
1) Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat
papan dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
2) Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat
lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan
berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
3) Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian
siswa mengambil sikap awalan dengan membengkokkan
kedua lutus dan kedua tangan diayun ke belakang.
4) Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil
menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat
dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada
papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan
loncatan siswa tersebut.
d. Cara memberi skor:
Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga kali loncatan,
sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh
dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan
tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan.
Gambar 5.15
Tes loncat tegak
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
85
Tugas
4. Pengukuran kekuatan otot
Cara melakukan:
a. Alat yang digunakan adalah
grip strenght dynamometer
b. Persiapan
1) Berdiri posisi kaki dibuka 20 cm.
2) Lengan kanan atau kiri memegang
grip strenght dyna-
mometer
lurus di samping badan.
3) Telapak tangan menghadap ke bawah, sedang skala
dy-
namometer
menghadap keluar.
c. Gerakan
1)
Grip strenght dynamometer
diperas dengan tangan
sekuat tenaga, namun tidak boleh dengan gerak sentakan.
2) Tangan dan alat
dynamometer
saat diperiksa tidak boleh
tersentuh oleh apapun.
3) Tes dilakukan dua kali dan dipilih yang terbaik.
Gambar 5.16
Pengukuran
kekuatan otot.
1. Jelaskan cara melakukan pengukuran kelenturan!
2. Apakah tujuan dari melakukan tes loncat tegak?
3. Bagaimana cara memberi skor pada tes loncat tegak?
4. Sebutkan alat yang digunakan dalam pengukuran kekuatan otot!
5. Terangkan gerakan yang dilakukan pada pengukuran kekuatan otot!
6. Jelaskan bagaimana pelaksanaan tes loncat tegak!
7. Jelaskan bagaimana persiapan pengukuran kekuatan otot!
8. Berapa kali tes pengukuran kekuatan otot sebaiknya dilakukan?
Kegiatan Siswa
Lakukan secara kelompok pengukuran tes kebugaran jasmani dengan lari 2,4 km. Adapun
tekniknya menyerupai nomor lari jarak menengah dengan tujuan untuk mengetes
kemampuan dan kesanggupan kerja fisik. Tes ini dilakukan saat mulai tahun ajaran
baru sebelum siswa memperoleh pelajaran pendidikan jasmani dan dapat dilakukan lagi
tiga bulan kemudian.
1.
Amati gerakan kaki, posisi badan, dan gerakan tangan!
2.
Perhatikan waktu yang ditempuh untuk menentukan klasifikasi kebugaran jasmani
yang dicapai!
Buatlah laporannya, kemudian serahkan pada gurumu untuk dinilai.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
86
Rangkuman
Beberapa unsur yang perlu dilatih dan dikembangkan secara sistematis untuk
kebugaran jasmani meliputi:
cardiovascular
;
agility
(kelincahan), daya tahan otot (
en-
durance
), kekuatan, kecepatan, kelentukan. Bentuk-bentuk latihan kekuatan, meliputi
otot bagian perut, punggung, kaki, dan tangan. Peraturan latihan kondisi fisik untuk
meningkatkan kebugaran jasmani adalah: latihan secara teratur, latihan dari ringan hingga
berat, latihan secara terpadu menurut peraturan, keseimbangan latihan, makan, dan
istirahat, diadakan tes kebugaran jasmani. Kategori kebugaran jasmani aerobik dengan
tes lari 2,4 km adalah: KS = kurang sekali, B = bagus, K = kurang, BS = bagus sekali,
S = sedang, LB = luar biasa.
FF
FF
F
Glosarium
agility
: kemampuan seseorang melakukan perubahan
arah dengan cepat tanpa kehilangan keseim-
bangan
cardiovascular
: latihan untuk meningkatkan daya tahan jantung
dan paru
kebugaran jasmani :
kemampuan seseorang melakukan aktivitas
jasmani tanpa kelelahan yang berarti
kekuatan
:
kemampuan otot untuk memindahkan/meng-
angkat beban
kelenturan
: kemampuan
seseorang menggerakkan anggota
badan dengan luas gerak tertentu pada suatu
persendian
latihan
: proses yang sistematis dengan prinsip latihan
tertentu sehingga kondisi tubuh meningkat
dengan baik
weight training
: latihan meningkatkan kekuatan dan ketahanan
dengan menggunakan pembebanan
FF
FF
F
Refleksi
Untuk lebih memahami bab ini, kamu dapat mengulang kembali teori-
teori yang ada kemudian mempraktikkan latihan-latihan berikut.
Ulangi kembali latihan-latihan kebugaran jasmani agar fisik menjadi
sehat jasmani, emosi, dan mental. Dan diskusikan dengan temanmu
apakah manfaat dari pada latihan kebugaran jasmani yang kita lakukan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
87
1. Tujuan utama latihan
push up
adalah
untuk melatih kekuatan otot ....
a. kaki, perut
b. tangan, bahu, dada
c. tangan, perut, tengkuk
d. perut, tengkuk, kaki
2. Lari
zig zag
melewati tiang bendera
merupakan latihan ....
a. kecepatan
b. kekuatan
c. keseimbangan
d. kelincahan
3. Gerakan
back up
sambil menangkap
bola 40 kaki/menit merupakan latihan
... otot punggung.
a. kekuatan
b. kecepatan
c. ketahanan
d. kelincahan
4. Kemampuan melakukan gerakan per-
sendian seluas-luasnya, merupakan
latihan ....
a. kekuatan
b. kecepatan
c. ketahanan
d. kelentukan
5. Latihan dengan beban yang ringan dan
pengulangan yang banyak merupakan
ciri dari latihan ....
a. kekuatan
b. kecepatan
c. ketahanan
d. kelentukan
6. Nomor lari yang biasa digunakan untuk
mengukur kebugaran jasmani adalah ....
a. 800 m
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
tepat!
b. 1.200 m
c. 2.400 m
d. 3.000 m
7. Intensitas latihan kebugaran jasmani
dapat dilihat dengan cara mengukur ....
a. kecepatan lari
b. denyut nadi
c. frekuensi latihan
d. waktu yang ditempuh
8. Kemampuan seseorang untuk melaku-
kan aktivitas jasmani sehari-hari tanpa
kelelahan berarti merupakan ....
a. pengertian kebugaran jasmani
b. manfaat kebugaran jasmani
c. tujuan kebugaran jasmani
d. prinsip kebugaran jasmani
9. Latihan kelentukan yang dilakukan
secara berulang-ulang dalam posisi
bergerak disebut latihan ....
a. kelentukan dinamis
b. kelentukan statis
c. kelentukan isotonik
d. kelentukan isometrik
10. Dalam meningkatkan kelincahan se-
seorang melakukan ....
a.
weight training
b.
two arm press
c.
speed play
d.
shuttle run
11. Berikut
bukan
latihan kebugaran jas-
mani dengan cara bergerak (
move
)
adalah ....
a. senam
b. renang
c . lari
d. saling mendorong
Soal-soal Pengembangan Kompetensi
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 3
88
12. Latihan dengan beban berat dan peng-
ulangan sedikit, ciri dari ....
a. kekuatan
b. daya tahan
c. kecepatan
d. kelincahan
13. Kebugaran jasmani bisa meningkat,
bila latihan dilakukan ....
a. beban yang berat
b. alat modern
c. waktu lama
d. teratur dan terus menerus
14. Berikut
bukan
unsur-unsur kebugaran
jasmani adalah ....
a. kekuatan
b. kelincahan
c . disiplin latihan
d. ketahanan
15. Rangkaian latihan kebugaran jasmani
yang diselingi dengan masa istriahat
disebut ....
a.
circuit training
b.
interval training
c.
training center
d.
weight training
B . Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!
1. Buatlah perumusan latihan kebugaran jasmani!
2. Sebutkan 4 otot besar yang dilatih kekuatan!
3. Apakah yang dimaksud dengan pengertian kelincahan?
4. Sebutkan macam-macam latihan untuk pengembangan kebugaran jasmani!
5. Jelaskan pengertian daya tahan otot!
6. Jelaskan pelaksanaan
speed play
!
7. Apakah pengertian kekuatan otot?
8. Sebutkan 4 keuntungan melakukan aktivitas fisik dengan benar!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan latihan kelentukan dinamis!
10. Apakah yang dimaksud dengan
circuit training
?
–o0o–